Hingar bingar sepak bola piala dunia 2014 dibrazil sudah menghipnotis pecinta bola seluruh dunia. Pertandingan demi pertandingan dipertontonkan dan disaksikan langsung para pecinta bola tersebut, yang mampu ke stadion bisa menyaksikan secara langsung, dan yang tidak mampu ke stadion masih bisa dimanjakan dengan penayangan ditelevisi baik itu langsung maupun siaran tunda. Dari hingar bingar piala dunia ini pun ada yang skeptis terhadap olah raga ini, mereka juga cuek atas perhelatan akbar yang konon dananya menghabiskan trilyunan. Dalam tulisan ini saya tidak akan mengulas tentang piala dunia tersebut. Saya pribadi adalah penikmat sepak bola akan tetapi bukan pecinta atau penggila olah raga ini. Dari sekian penikmat bola mungkin berpikiran bahwa dalam stadion sepak bola banyak sekali drama, yang mencerminkan kehidupan manusia, saya hanya salah satu bagian kecil yang melihat dari sisi itu. oke, mari kita ulas pandangan saya tentang miniatur kehidupan dari lapangan sepak bola.
sumber gambar : clazzico.blogspot.com |
Untuk membahas kehidupan mungkin saya masih terlalu hijau untuk itu, pengertian hidup bagi saya juga masih dangkal. tapi dalam tulisan ini saya hanya merefleksikan sedikit dari pengetahuan saya tentang kesamaan apa yang terjadi didalam sebuah pertandingan sepak bola dan sebuah turnamen yang namanya piala dunia dengan kehidupan nyata manusia sejak dia dilahirkan, dan tentang tujuan hidup ini. sekedar hidup untuk hidup, atau hidup mencari pengharapan dan cita cita. Mempercayai takdir, tentang berusaha merubah nasib, dan tentang mensyukuri apa yang sudah diusahakan serta yang diberikan Tuhan kepada kita.
Saat dimulainya sebuah turnamen atau pertandingan, kita melihat genggap gembitanya suasana, semua hati senang bahkan dalam stadion yang tampak yel-yel kegembiraan, mulut tersenyum bahkan terlawa lebar menunjukkan barisan gigi tanpa ragu. (tak perduli gigi miji timun ataupun mrongos dan tonggos), semuanya gembira, tak sabar menyaksikan segera dibukanya pertandingan pembuka. semua menyanyi, gembira tak ada rasa duka sedikitpun. Gambaran ini seperti ketika bayi lahir kedunia, semua gembira, doa, harapan, cita-cita. semua yang baik kita sematkan pada bayi tersebut. Orang tua bayi pun tak ragu mengeluarkan dana besar untuk acara syukuran sang bayi. ini berita gembira, saudara, kerabat, handai taulan, dan tetangga bergembira, doa juga mengiringi atas kelahiran bayi ini. semua harapan yang baik baik didoakan untuk sang bayi.
Ketika turnamen sudah dimulai, kadangkala sesuai prediksi team yang bagus dengan mudah meraih kemenangan ada kalanya pemenang turnamen adalah team yang biasa saja. Disini kita bisa melihat bahwa kualitas seseorang bisa menjadi penentu kesuksesan, namun ini tidaklah mutlak, karena dengan kualitas biasa kita bisa lebih sukses dari orang yang secara garis keturunan luar biasa. semua ditentukan oleh masing masing usaha kita bagaimana mencapai cita cita tersebut. tidak ada yang sia sia apa yang kita lakukan, saat kita berusaha namun hasil yang kita peroleh belum sesuai dengan harapan jangan berhenti untuk terus berusaha, karena nasib kita akan berubah berdasar pada usaha kita mencoba untuk merubahnya. Saat team dengan kualitas bagus menang pasti kita berpikir itu hal biasa, coba jika yang menang adalah team dengan kualitas biasa yang menang, pasti akan menjadi luar biasa. padahal usaha mereka sama, team yang satunya didukung dengan kualitas, namun yang menang adalah team yang biasa saja. Itulah yang namanya takdir Tuhan. Kita hanya diwajibkan berusaha, selebihnya Tuhanlah yang menentukan keberhasilan kita.
Dalam permulaan sebuah pertandingan sepak bola kita melihat semua pendukung masing masing team berharap dengan harapan yang sama, yaitu kemenangan. Ketika salah satu team membuat goal kegawang lawan, maka para pendukungnya akan serta merta gembira, begitu pula para pemain dan pelatihnya, team yang satunya akan sedikit terguncang, para supporter pendukung mereka juga akan ikut sedih dan kecewa, karena team yang mereka dukung kebobolan oleh goal lawan. Kehadiran pelatih disini sangat berperan, kecerdasan dan pengalaman dalam meracik setrategi sangat dibutuhkan, untuk menjaga kemenangan, sedangkan team yang tertinggal skornya berusaha membalik keadaan supaya menang. Coba lihat yang terjadi, ketika team yang semula diprediksi kalah tiba-tiba bisa membuat gol penyama, bahkan sekaligus membuat gol tambahan untuk kemenangan. suporter yang tadinya tertunduk lesu tiba tiba sumringah, malah sebaliknya, suporter yang tadinya sumringah menjadi tertunduk sedih, bahkan ada yang menangis.
Kondisi seperti diatas saya menggambarkan dalam roda kehidupan, menjalani sesuatu jangan cepat jumawa, berhati hati melangkah, dalam istilah jawa OJO DUMEH, maksudnya tetap merendah walaupun kita dalam kejayaan, apapun kejayaan itu kita harus tetap membumi. Adapun seorang pelatih, saya mengibaratkan sebagai kepala keluarga, yang menjadi pendorong semangat, mengarahkan keluarga kepada tujuan dan martabat yang tinggi. tampil membangkitkan semangat tatkala terperosok. maju dan terus mendorong anggota keluarga untuk tetap tegar menjalani hidup. Sementara suporter bagi saya adalah orang yang dilingkungan kita, yang memperhatikan gerak gerik dan tingkah laku kita. yang senang dengan kita akan selalu memberi semangat yang baik, begitu pula yang tidak suka, akan senantiasa mencemooh apapun yang kita lakukan.
Dalam pertandingan sepak bola, ada yang namanya komentator, tugas komentator biasanya menyampaikan jalannya pertandingan dan memberi masukan sebagaiman seharusnya. Dalam kehidupan nyata komentator ini saya anggap sebagai sesuatu kritikan dari seseorang yang bisa meluruskan kita. jangan menutup telinga terhadap kritikan, karena bisa membuat kita lebih baik, dan selalu mencoba lebih baik. jangan pernah mengabaikan kritik, karena kita sebagai manusia, tidak akan pernah bisa melihat punggung kita sendiri tanpa dibantu sebuah kaca.
Selain unsur pemain, pelatih, penonton, dan komentator tidak kalah penting adalah wasit, wasit ini adalah pemegang kendali aturan bermain sesuai dengan aturan yang dibuat dalam sepak bola. Wasit saya ibaratkan sebagai penegak hukum, aparat yang menjadi pengendali, semua keputusan ada ditangan wasit, tujuannya adalah agar permainan sesuai dengan aturan. dalam tugasnya wasit dibantu oleh dua penjaga garis, ini juga saya ibaratkan, penegak hukum tidak bisa bekerja sendiri, harus ada yang membantu untuk mengawasi jalannya penegakan keadilan. Kita hidup bermasyarakat harus senantiasa hidup sesuai aturan, norma, dan undang undang, agar kehidupan kita nyaman, tentram dan tidak tersandung dalam masalah yang merugikan bagi kita.
Dalam mencapai kemenangan dalam turnamen dibutuhkan persiapan mental, tehnik, dan latihan, ketika dalam pertandingan juga dibutuhkan perjuangan keras agar team yeng dibela tetap dijalur kemenangan. Begitu pula kita, dalam hidup harus ada tujuan, percaya kepada teman disekitar kita, tidak egois mau mendengarkan apa kata orang yang lebih berpengalaman. jangan gampang menyerah, persiapkan diri untuk mengarungi kerasnya jalan untuk mencapai tujuan hidup itu.
Setidaknya itu sedikit filosofi, atau pandangan dari penilain saya tentang miniatur kehidupan di lapangan sepak bola, mungkin masih banyak lagi pandangan atau penilain yang berbeda. tapi ini hanya sedikit yang bisa saya tuliskan. untuk instropeksi diri sendiri, dan mungkin pembaca yang kebetulan menemukan dan membaca blog saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar