Kamis, 17 Juli 2014

Mencari Pasangan Hidup

Berawal dari obrolan ringan di group BBM (Blackberry Message) ada teman laki-laki di group yang mengirim pertanyaan ringan nan menggoda, dia bertanya "neng ngendi golek bojo? (dimana mencari istri?). Pertanyaan itu dengan cepat dijawab oleh teman yang lain, dan jawabannya pun diluar dugaan dengan lugas, tegas dan mengandung sejuta makna jawaban adalah "beli saja ale-ale digosok barcodenya siapa tau dapat istri". ale-ale itu merk minuman ringan yang memberikan hadiah dengan menggosok barcode, dan bisa ditebak kan respon chat selanjutnya? semua tertawa dan saling lempar joke menimpali chat tersebut.
Sumber: sucinurhikmah.wordpress.com

Dari pertanyaan dan jawaban diatas kemudian saya jadi tertarik untuk membahas bagaiman cara mendapatkan pasangan hidup yang baik untuk kita. Dalam mencari pasangan hidup, jauh jauh hari semua orang sudah punya kriteria bagaiman dan seperti apa pasangan hidup yang di inginkan, semua sudah masuk dalam daftar keinginan masing-masing. Kriteria umum dan standard yang sering masuk dalam daftar keinginan diantaranya kaya harta, beriman (baik agamanya), setia, untuk cowok gagah, utk cewek anggun, cantik dsb. kalau falsafah budaya orang jawa biasanya berpegang pada 3B (tiga "B") patokan khusus, Bibit, Bobot, Bebet. Dari masa kemasa falsafah ini terus digunakan, walau terdengar kolot namun ini ada benarnya juga lho, soalnya pasti kita tidak akan menikah dengan orang yang asal usulnya tidak jelas kan, walau pada akhirnya jodoh ada ditakdir ALLAH SWT.
Penjelasan dari falsafah jawa ini mungkin hanya sebagai patokan awal untuk menimbang calon pasangan kita. 

Yang pertama adalah Bibit, bibit diartikan sebagai asal usul calon kita dari keturunan yang baik atau tidak, walau banyak kontroversi namun baik disini mungkin dinilai dari garis keturunan, trah, dan sebagainya yang berhubungan dengan garis keturunan dan genetika, kalau bisa dari bibit yang kualitas super itu maksudnya. padahal kita tau yang paling super saat ini hanya pak Mario Teguh kan?

Yang kedua adalah Bobot, Bobot disini diartikan lebih mengarah kepada timbangan. Yang biasa ditimbang ukurannya adalah harta kekayaan, semakin kaya harta berarti bobotnya semakin besar, dan ini yang dipandang sebagai pertimbangan. karena kekayaan melambangkan kemakmuran. Makanya orang tua dari wanita sering sekali mencari orang kaya untuk dinikahkan dengan anak gadisnya, dengan harapan anak gadisnya ini bisa bahagia. Maklum cuy... pandangan umum, harta sumber kebahagian katanya.

Yang ketiga Bebet, Bebet ini diartikan sebagai lingkungan sosial, tingkah laku, ahlak, dari calon pasangan hidup. Akan sangat wajar jika kita menilai penampilan seseorang pasti berujung pada penggambarkan dari mana dia berasal, lingkungan dia bergaul, dan dikeluarga seperti apa dia dididik. Jadi Bebet sangat berdampak pada bagaimana calon Pasangan hidup ini nantinya bisa membimbing keluarga dan anak-anaknya sehingga bisa menjadikan generasi penerus dengan tingkah laku dan ahlak yang baik. Mendidik anak menjadi sholeh dan saleha sehingga bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya.

Mungkin itu hanya sedikit kriteria calon pasangan hidup yang saya ambil dari falsafah dan budaya jawa saja, lha saya kan orang jawa jadi contohnya falsafah jawa saja. Namun yang pasti masih banyak kriteria yang lain, dan yang terbaik tentunya kriteria sesuai dengan ajaran agama, namun saya tidak membahasnya, belum sanggup. Setelah mendapatkan kriteria  bagaimana calon pasangan hidup, tentunya kita mencari sosok yang sesuai dengan kriteria tersebut, dan ini adalah usaha bagaimana kita mendapatkan pasangan hidup yang kita inginkan. Untuk itu saya mengambil cara sebagaimana yang saya dengar dari komedian cak Cak Lontong. Cak lontong ini juga menggunakan pemahaman 3B (tiga "B"). namun bukan Bibit, Bobot, Bebet. 3B cak lontong itu adalah seperti dibawah ini. mungkin yang dikatakan cak lontong hanya candaan, namun kalau dipikir benar juga. walau sedikit memaksakan apalagi denga penjelasan saya yang ngawur ini. 3B cak lontong adalah sbb:

Berusaha, 
Untuk mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria, tentunya kita harus mencarinya kan? tidak mungkin tiba-tiba datang, kecuali dengan penjodohan dari orang tua, tapi itu pasti tidak bisa memilih sesuai kriteria, yah pasrah saja karena hanya dijodohkan orang tua, apa adanya terima saja, lha wong tidak berusaha kok kriteria nawar. Jadi pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria dan yang sesuai dengan daftar keinginan kita itu perlu diusahakan, caranya ya perbanyak teman, kenalan, intinya bersosialisasi lah biar wawasan pencarian luas. kalau perlu menggunakan mesin pencari di www.google,com biara mantab.

Berdoa,
Setelah berusaha kok masih gagal menemukan pasangan hidup yang sesuai kriteria, maka B selanjutnya yaitu Berdoa. Berdoa ini memberikan kita motifasi bahwa kita akan menemukan pasangan hidup dibantu oleh Allah SWT, jadi jangan berhenti berdoa biar pasangan hidup kita segera datang dan kalau bisa sesuai kriteria kita, Doanya biasa saja jangan muluk-muluk, berdoa sendiri saja jangan titip teman atau orang, nanti jodohnya malah dikasihkan ke teman malah galau kan? kok maksa ya, nah kalau dengan Berusaha dan berdoa kok masih gagal, maka B selanjutnya adalah:

Bercermin,
Mungkin disini letak punch joke-nya, namun jika di pikir kata bercermin ini ada benarnya lho, kita sudah berusaha, berdoa, lha kok masih gagal saja, maka kita diminta bercermin, bercermin adalah instropeksi diri kenapa kita masih gagal dalam mencari pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria kita, apa ada yang salah dengan usaha kita, doa kita, atau ada hal yang lain. kalau boleh diartikan ke kata yang lain, bercermin ini adalah tawakal kepada Allah. yaitu berserah diri pada Allah atas usaha yang kita lakukan.

Dalam menentukan kriteria dan usaha mencari pasangan hidup, jangan dilupakan adalah kualitas kita, jangan sampai membuat ekspektasi yang terlalu tinggi, cocokkan kriteria dengan keadaan kita, jangan sampai pepatah " Seperti pungguk merindukan bulan" disematkan pada kita karena daftar keinginan kita terlalu muluk-muluk, atau jangan pasrah saja karena kita kan diwajibkan untuk berusaha mendapatkan yang lebih baik untuk melanjutkan keturunan yang lebih baik dari kita. Kalau Menurut saya sih istri yang saya dapatkan ini sudah sangat elok, melebihi kriteria saya. jadi ya Alhamdulillah.

Terlepas dari uraian diatas tentunya ada beberapa cara dan kriteria mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan tuntunan agama, namun apa boleh buat saya belum kuat untuk membahasnya, jadi silakan cari di blog yang menbahasnya sesuai agama ya.. maafkan keterbatasan saya, saya akan terus belajar.

Semoga Bermanfaat dan menambah sisi pandang yang lain, ingat ini hanya tambahan cara mencari pasangan hidup yang umum dimasyarakat, namun bukan seharusnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar