Kamis, 24 Juli 2014

Terimakasih SAMUR

Menilai kualitas hidup seseorang tidaklah lepas dari perjalanan hidup yang dia lalui, lingkungan hidupnya, dan teman-teman disekelilingnya. Semuanya terangkum dalam sejarah yang disebut biografi. Entah tertulis maupun tidak, setiap orang memiliki cerita hidup yang membuat dia seperti sekarang. Pun aku seorang, pengalaman hidup selama dua tahun lebih dijakarta, disebuah perusahaan kontruksi telah menjadikanku menemukan sebuah keluarga besar, yah keluarga besar PT. Rekayasa Industri SAMUR Project. SAMUR project dengan anggota keluarga yang berkualitas menjadikanku pribadi yang sedikit meningkat dalam kualitas hidup, Dulu aku yang sangat kuper, seorang dari daerah yang memenjarakan diri dan tidak terbuka kini semua berbalik seratus delapan puluh derajat. Baru kusadari, selama ini diriku hanyalah sekekor katak yang berada dibawah tempurung, merasa besar namun hanya dilingkungan kecil saja.

Jujur kukatakan, suasana kerja paling kondusif yang pernah aku jalani selama berpindah-pindah kerja adalah di Rekayasa Industri samur project, suasana kekeluargaan aku rasakan, meskipun keluarga ini berasal dari dimensi kehidupan berbagai suku, namun kebinekaan  itu menjadikan semakin mengikat satu sama lain, apalagi project ini dilaksanakan diluar negeri, yaitu dimalaysia, kekerabatan yang kurasa semakin kental saja, disamur ini jugalah pengalamanku keluar negeri yang pertama kali. Tak terasa, teman disekeliling mengajarkan aku menjadi pribadi yang lebih dewasa, dahulu aku sempat berfikir, bekerja bukanlah mencari teman, namun tanpa disadari disini malah menjadi keluarga. Yah terkadang menjilat ludah sendiri adalah aib, namun untuk menemukan keluarga seperti disamur aku rela melakukannya.

Mengingat kalian teman-teman samur, aku sangat bahagia kenal dengan kalian. Mba Marisa, teman pertama yang aku kenal di Samur project, dia pula yang mengajari aku semua kerjaan, trainerku. semua ilmu sudah dia berikan, saatnya sekarang aku turun gunung dengan kanuragan yang diajarkannya. Arif Rahman Hakim, sahabat dan teman yang memberikan aku pelajaran dimana kesabaran itu yang paling utama, dia orang paling sabar yang aku kenal selama ini, Aan Haryana, nah ini orang banten yang gaul, merasa paling tampan sedunia dan dia menganggap aku saingannya dalam hal ini, pak Djoko Waskito, senior yang mengajarkan bagaimana harus 'Takut kepada Istri'. Boss Saut Marolop Pardede, Boss yang senang kerja sampai malam hari dan tak lelah mengirim email walau jumlahnya ratusan setiap harinya, tugasku merekap emailnya, semangat boss, kondisi aman, saat menyalakan cerobong asap, itu kode untuk merokok dikala sudah lepas malam dan tidak ada orang lagi dikantor, dan biasanya hanya kami berdua saja sama satpam kantor yang tertinggal.

Adalagi Nessia Fausta, orang yang paling berpikir positif menurutku, pintar, cerdas, pantang menyerah. Hebatnya lagi sekarang dia melanjutkan sekolah S2 ke belanda, dengan beasiswa, aku tak tau sebatas mana nanti kepandaiannya sepulang dari belanda, yang jelas teman satu ini pekerja keras sekali. Desi Nur marlina, um... susah aku mendeskripsikannya, tapi dia ini selalu aku minta tolong untuk beli pulsa, kalau lewat didepannya saja saling pandang dan lempar senyum dia pasti paham aku mau beli pulsa. Herman Pasaribu, yah teman Batak yang pertama kali aku ketemu lebih kurus, sekarang bajunya tampak kekecilan semua, berow saatnya meeting ditempat bude mar, ini kode kami kalau mau makan sarapan.

Annisa Nasrotul Aisa, dan Septi intan wulandari, orang jawa yang tak pandai bahasa jawa namun fasih bahasa sunda, sedikit informasi tentang kedua cewek ini, namun yang jelas, anisa dan septi keduanya berkerudung, kalau acara makan makan ajak keduanya, pasti tau tempat-tempat yang enak makanannya. oh ya tak mungkin aku melupakan satu nama ini, Subranto, yah nama satu ini sangat baik sekali, orang yang sangat kebapaan, walau sudah berumur namun semangat mudanya masih membara, masa muda adalah masa keemasan mungkin motto hidupnya, buktinya seusianya masih dikaruniai seorang bayi mungil yang baru lahir beberapa bulan yang lalu. monggo-monggo.. kode pak branto kalau mau mengajak merokok.

Ada lagi kang Dadan kostaman, yang belakangan dipanggil dengan sebutan "Surya Paloh" mungkin karena brewoknya dia, terus kalau ingat kang Dadan pasti sepaket dengan Pramono, ini sudah tidak bisa dipisahkan seperti gareng dan petruk dalam tokoh punokawan. Adalagi Egy Triwansyah, Mahmud Triska, ini teman saat mengajak ke masjid, kedua orang yang tidak neko-neko, masih polos saja, tidak tau lah sebenarnya, ini teman sunda. Siswoyo, orang klaten yang punya istri disurabaya,  sama juga ini teman yang selalu mengajak ke masjid.

Tas Eliminasi dari teman-teman
Maaf hanya menyebutkan keluarga yang dijakarta saja hanya sedikit perwakilan, untuk mewakili kenangan bersama kalian. Menyebut satu persatu teman teman disamur project akan banyak sekali, lha wong saya dan mbak marisa ini adalah palang pintu pertama yang mengurusin administrasi teman-teman disamur, namun yang pasti, tanpa disebutpun mereka sangat berarti bagiku, Nico Simanjuntak, Warsito, Choir, Januar, pak gatot, Dhimas, Pak Budi Mijil, Pak Welly, Pak Herman Kastadi, Imam Arifinato, Anjas, Winsar, Dhuta, Amad Mungalim, Atok trianto, Agus Oka dan semuanya keluarga samur, yang tak sempat aku tuliskan satu persatu nama kalian atau deskripsi tentang kalian. Namun yang jelas, semua dari kalian keluarga besar samur, aku berterimakasih pada kalian. Dari kalianlah aku belajar untuk membuat catatan tentang kebaikan, meningkatkan kualitas perjalanan hidupku, yang mungkin bisa menjadi cerita tersendiri dalam kenangan perjalanan hidupku.

Saat seperti sekarang ini adalah hari dimana paling aku benci, yaitu saat dimana aku harus mengucapkan kata perpisahan dengan teman, sahabat, yang sudah seperti keluarga. Keputusan sudah dibuat dan hidup harus berlanjut, untuk sementara keluarga ini aku tinggalkan, mungkin suatu saat aku kembali, wallahualam. Namun yang pasti saat ini aku akan kembali ke keluarga kecilku dahulu disemarang. 
Diujung Hari tanpa terduga aku memperoleh hadiah tas eliminasi, jadi merasa aku diantar pulang, terimaksih teman teman, kenangan dengan kalian sungguh sangat susah untuk dilupakan.

Tetap Semangat SAMUR!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar